Senin, 26 Januari 2015

Infrastruktur Alat Transportasi Umum di Indonesia

Banyak alat transportasi umum yang digunakan di negara kita ini. Diantaranya ada angkutan kota, kereta, bus kota, pesawat udara, dan lainnya. Nah, setiap alat transportasi pasti memiliki infrastruktur yang membantu berjalannya transportasi tersebut. Berikut adalah beberapa contoh infrastruktur alat transportasi yang ada di Indonesia:



Lintasan (Rel) Kereta Api:



Lintasan Kereta Api Stasiun Andir
Saskiafr, 2015




Ada banyak kereta api yang dioperasikan, tapi ternyata masih banyak lintasannya yang tidak beroperasi. Di wilayah Jawa (menurut penelitian PT. KAI), panjang lintasan yang beroperasi yaitu 2710 KM. Sedangkan panjang lintasan yang tidak beroperasi yaitu 125,2 KM. Lintasan yang beroperasi memiliki perlintasan sebidang yang dijaga sebanyak 875 dan yang tidak dijaga sebanyak 3054, serta perlintasan tidak sebidang sebanyak 113. Ada pun lintasan yang tidak beroperasi memiliki perlintasan sebidang yang dijaga sebanyak 54 dan yang tidak dijaga sebanyak 184, serta perlintasan tidak sebidang sebanyak 4. Walaupun pendapatan kereta api begitu besar, masih sering terdengar berita terjadinya kerusakan lintasan yang ternyata dibangun dengan asal-asalan karena banyaknya penyelewengan dana pembangunan infrastruktur kereta api ini.




Lintasan (Landas Pacu) Pesawat Udara:



Lintasan Pesawat Bandara Husein Sastranegara
Saskiafr, 2015



Lintasan ini digunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesawat udara. Keindahan Indonesia menarik banyak wisatawan asing untuk terbang ke negara ini. Hal ini menjadikan begitu banyak pesawat yang mengudara di Indonesia. Akan tetapi, lintasan-lintasan yang negara kita miliki tidak sebanding dengan banyaknya pesawat yang beroperasi. Kurangnya lahan untuk lintasan pesawat udara begitu mempersulit pemerintah membuat bandar udara yang baru untuk memperbanyak lintasan. Kecelakaan yang ada di lintasan tidak jarang terjadi. Biasanya kecelakaan pesawat di lintasan disebabkan karena adanya benda-banda asing di lintasan baik yang masuk ke dalam mesin maupun merusak badan pesawat atau roda pesawat saat pesawat lepas landas atau mendarat. Maka dari itu lintasan pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau kerikil, bahkan benda-benda asing lainnya yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan memakai kendaraan penyapu landasan dan peralatan bahan kimia pembersih landasan khususnya untuk membersihkan sisa-sisa jejak karet yang ditimbulkan oleh roda-roda pesawat yang bila tidak dibersihkan juga dapat mengganggu keselamatan penerbangan.

Referensi:
  - Situs Resmi Perusahaan Kereta Api Indonesia. 2012. Prasarana Perkeretaapian. Dari http://www.kereta-api.co.id/ diunduh 22 Januari 2015.

Selasa, 13 Januari 2015

Siklus Aset dan Penjelasan

Setelah mengetahui pengertian manajemen aset, kali ini mari kita membahas tentang siklus aset. Setiap sesuatu pasti memiliki siklus hidupnya masing-masing. Menurut penelitian Dr. A. Gima Sugiama, siklus aset adalah sebagai berikut:


Handout Manajemen Aset (Sugiama, 2014)
Saskiafr, 2015

Dr. A. Gima Sugiama menyatakan bahwa aset-aset yang ada memiliki fungsi-fungsi: 
  1. Perencanaan kebutuhan aset  
  2. Pengadaan aset 
  3. Inventarisasi aset  
  4. Legal audit aset 
  5. Penilaian aset 
  6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset 
  7. Pembaharuan/rejuvenasi aset 
  8. Penghapusan aset 
  9. Pengalihan Aset melalui penjualan, penghibahan, penyertaan modal, atau pemusnahan aset.


Berikut adalah pengertian dari tiap-tiap fungsi:
  • Perencanaan kebutuhan aset adalah serangkaian kegiatan merencanakan suatu rencana strategi yang dibuat oleh suatu organisasi. (Sugiama, 2013) 
  • Pengadaan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh atau mendapatkan aset (barang atau jasa) baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia/pemasok. (Sugiama, 2013)
  • Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu. (Sugiama, 2013) 
  • Legal audit aset adalah pemeriksaan (audit) untuk mendapat gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasaan (penggunaan & pemanfaatan), pengalihan aset, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut. (Sugiama, 2013) 
  • Penilaian aset adalah proses keiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu properti, baik harta berwujud (tangible assets) maupun harta tidak berwujud (intangible assets), berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku. (Sugiama, 2013) 
  • Pengoperasian aset adalah serangkaian kegiatan menggunakan/memanfaatkan aset dalam tugas atau pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan Pemeliharaan aset adalah upaya untuk menjaga atau memperbaiki aset agar tetap berfungsi sebagaimana dirancang. (Sugiama, 2013) 
  • Pembaharuan/Rejuvenasi aset adalah serangkaian kegiatan mengganti aset atau memperbaiki suku cadang agar aset dapat dioperasikan sesuai dengan harapan. (Sugiama, 2013) 
  • Penghapusan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memusnahkan atau mengalihkan aset. (Sugiama, 2013)

Menurut siklus aset diatas, setelah fungsi Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset ada dua pilihan fungsi tergantung bagaimana keadaan aset tersebut. Jika aset yang dimiliki masih bisa dipakai, maka pilihannya adalah fungsi Pembaharuan atau Rejuvenasi Aset dan kembali ke fungsi awal. Akan tetapi jika aset yang dimiliki sudah tidak layak, maka pilihannya adalah fungsi Penghapusan Aset. Dalam fungsi ini, aset harus dinilai kembali apakah aset tersebut sudah benar-benar tidak layak dan hanya bisa dimusnahkan atau bisa dialihkan dengan cara dijual, disertakan ke modal, atau dihibahkan.

Jumat, 03 Oktober 2014

Definisi Manajemen Aset dan Contoh-contoh

Banyak perusahaan masih menganggap Manajemen Aset secara Fisik hanyalah sekedar instrumen pengelolaan daftar aset. Kenyataan di lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari salah kelola dan salah urus masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit.

Tapi, apakah yang dimaksud dengan Manajemen Aset? Mari kita bahas sedikit dalam artikel ini.


Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas upaya-upaya para anggota organisasi dan atas penggunaaan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi. 
  (Marwansyah, 2009:1)

Sedangkan Aset secara umum adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersil (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu.
  (Siregar, Doli D. 2004. Manajemen Aset. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama)


Menurut beberapa ahli lain, Manajemen adalah:
 
- G.R. Terry (George R. Terry ,(2000), Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia).  PT. Bumi Aksara: Bandung): Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.

- Ricky W. Griffin (Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen Jilid 1 Edisi 7. Terjemahan. Penerbit Erlangga. Jakarta): Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

- Yayat M. Herujito (Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Grasindo. Jakarta): Manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakan orang-orang lain untuk bekerja.


Sedangkan aset/aktiva menurut beberapa ahli:
 
- Menurut  Hariyono (2007) dalam Modul Diklat Teknis Manajemen Aset Daerah berpendapat bahwa “Aset (Asset) dalam pengertian hukum disebut benda yang terdiri dari benda bergerak dan tidak bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible) yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu instansi, organisasi, badan usaha atau individu.”

- Menurut Thompson learning yang diterjemahkan oleh skoussen dkk (2001:131), mengemukakan pengertian aktiva sebagai berikut: “Aktiva adalah kemungkinan keuntungan ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikontrol oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.”



Adapun definisi Manajemen Aset menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut;

  • Prawoto (t.t) mengemukakan bahwa “Manajemen aset adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, ekonomi, tehnik mesin dan praktek kerja yang diterapkan pada aset fisik dengan tujuan agar mampu menyediakan tingkat pelayanan prima dengan biaya yang paling efesien”. (Prawoto, Agus. (t.t). "Lifecycle Sustainability Asset Management". dari http://www.kedaiproperty.com/lifecycle-sustainability-asset-management diunduh 25 Desember 2014)
  • Menurut Hastings (2010) manajemen aset adalah serangkaian kegiatan yang terkait dengan (1) mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan aset, (2) mengidentifikasi kebutuhan dana, (3) memperoleh aset, (4) menyediakan sistem dukungan logistik dan pemeliharaan untuk aset, (5) menghapus atau memperbaharui aset sehingga secara efektif dan efisien dapat memenuhi tujuan. (Hastings, Nicholas A. John. 2010. Physical Asset Management. Springer. ISBN 978-1-84882-751-6)
  • Dan menurut Dr.A.Gima Sugiama (Sugiama, A. Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata, edisi pertama, Bandung: Guardaya Intimarta), Manajemen Aset  adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien.
 
Sehingga dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen aset merupakan suatu proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan perawatan, hingga penghapusan suatu sumber daya yang dimiliki individu atau organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan individu atau organisasi tersebut.

Berikut beberapa contoh aset, antara lain:
  Dunia Fantasi (DUFAN)

 Dunia Fantasi
Saskiafr, 2011

Dunia fantasi atau disebut juga Dufan yang diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol taman impian), Jakarta Utara, Indonesia yang memiliki luas sekitar 9,5 hektar dan memiliki berbagai macam wahana yang menarik. Selain atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan toko-toko suvenir.

Berbagai macam wahana yang ada di antaranya Bianglala, Kora-kora, Niagara, Kicir-kicir, Arung jeram, dan yang paling terkenal dari tempat bermain ini adalah Halilintar. Setiap wahana memiliki keistimewaan masing-masing. Misalkan Niagara dan Arung jeram yang memberikan sensasi 'basah-basahan'. Sedangkan Halilintar adalah kereta yang berjalan dengan kecepatan tinggi yang dapat memicu adrenalin para pengunjung. Dunia Fantasi ini selalu dikunjungi oleh banyak wisatawan, khususnya saat masa liburan. Bahkan pengunjung harus rela mengantri hingga berjam-jam di beberapa wahana tertentu. 

Berbagai wahana yang dimiliki oleh Dunia Fantasi merupakan aset berwujud dan juga aset komersial yang menjadi aset utama untuk kelangsungan bisnis Dunia Fantasi.
   (Zaki, Ibnu. 2011. Sejarah Dunia Fantasi.  dari http://ibnuzaki.com/?p=940 diunduh 15 Januari 2015)



  Pantai Kuta, Bali

Pantai Kuta, Bali
Saskiafr, 2012

Pantai ini adalah salah satu tempat wisata terkenal di dunia, sehingga banyak pengunjung dari luar negeri yang datang ke tempat ini. Tempatnya yang indah dan ombaknya yang cocok untuk berselancar mendorong para wisatawan untuk datang. Popularitasnya tidak hanya membuat Pantai Kuta ramai pada waktu tertentu saja, tetapi Kuta penuh sesak hampir setiap hari selama 24 jam.

Aset ini harus dijaga oleh semua pengunjung, sehingga tetap dapat menarik banyak wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang ingin menikmati pesona keindahan pantai tersebut.

REFERENSI: 
- Marwansyah. 2009. Manajemen. Bandung. Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung.
- Sugiama Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata. Bandung: Guardaya Intimarta.
- Siregar, Doli D. 2004. Manajemen Aset. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
- George R. Terry, 2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT. Bumi Aksara: Bandung.
Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen Jilid 1 Edisi 7. Terjemahan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
- Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Grasindo. Jakarta.  
- Prawoto, Agus. (t.t). "Lifecycle Sustainability Asset Management". dari http://www.kedaiproperty.com/lifecycle-sustainability-asset-management diunduh 25 Desember 2014.
- Hastings, Nicholas A. John. 2010. Physical Asset Management. Springer. ISBN 978-1-84882-751-6.
- Zaki, Ibnu. 2011. Sejarah Dunia Fantasi.  dari http://ibnuzaki.com/?p=940 diunduh 15 Januari 2015.